Alpokat Untuk Sakit Kepala

Bagi anda yang suka berpikir keras tentu akan sering sekali merasakan sakit kepala. Bukan hanya pemikir saja yang kena sakit kepala, yang tidak berpikir juga kena,hehe. Taukah anda ternyata buah yang sering kita makan, dan biasanya kita pakai untuk es jus ternyata bisa juga dipakai obat penghilang rasa sakit kepala.

Buah apakah itu? Anda tentu sudah tau dari melihat judul artikel yang saya buat ini. Ya buah alpokat ternyata bisa digunakan untuk mengobati sakit kepala yang kenyut-kenyut tidak karuan sakitnya. Saya sendiri tidak tau ternyata alpokat bisa digunakan sebagai OBAT HERBAL.

Permasalahan sekarang adalah bagaimana cara mengolah buah alpokat biar bisa menjadi OBAT TRADISIONAL yang ampuh untuk melenyapkan sakit kepala? Terus terang saya sendiri harus diapain buah alpokat agar bisa menjadi obat yang berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit kepala yang kita derita.

Peubahan Tren Media Massa


Informasi terbaru Peubahan Tren Media Massa kami sediakan khusus untuk pembaca setia info-susse.blogspot.com, semoga informasi Peubahan Tren Media Massa memberikan pengetahuan lebih untuk kita semua.

Perubahan tren media massa dari masa ke masa Era digital itulah sebutan untuk teknologi dunia pada jaman sekarang, kemajuan teknologi yang memungkinkan manusia untuk selalu update dalam menerima segala macam informasi yang sedang terjadi pada hari itu juga bahkan menit itu juga, dalam era digital ini masyarakat lebih menyukai kepraktisan dalam beraktifitas sehari-hari, lebih memilih yang otomatis dari pada yang manual, karena dirasa lebih praktis dan hemat waktu serta biaya. Dengan bermodal alat berjenis gadget mini sudah mampu diakses berbagai macam bentuk informasi baik tertulis maupun audio video. Dapat kita lihat begitu bervariasinya model teknologi yang ditawarkan dalam era digital ini yang selalu bersaing setiap harinya untuk menciptakan suatu teknologi baru guna mengungguli lawan saingnya. begitu juga dengan media massa, para pelaku bisnis yang bergerak dalam bidang komunikasi media massa kini di desak untuk selalu update dan inovatif dalam menciptakan suatu bentuk komunikasi yang lebih aktual kepada konsumen mereka yaitu masyarakat, dari sinilah muncul persaingan sengit antara jenis media massa yang beredar dan tersiar kepada masyarakat, mulai dari media cetak, media elektronik dan media online saling berpacu memajukan medianya untuk bertahan agar tidak alah di pasar jual dan berusaha untuk merebut pasar dari media-media massa tandinganya.

Jika dilihat dengan kasat yang teradi di masyarakat media massa elektronik lah yang unggul dalam merebut pangsa pasar yang besar, karena media elektronik mampu di nikmati semua kalangan, dan semua usia, mudah di akses, hemat biaya dan aktual terupdate setiap hari bahkan setiap jam. Sebenarnya media cetak dan media online bukan dijadikan sebagai saingan dalam merebut pangsa pasar, tapi lebih merupakan partner untuk menambah cakupan masyarakat dan mempromosikan berbagai macam acara, berita dan iklan yang akan tayang di televisi demi kemajuan media pada umumnya. Kita ketahui media online pun mulai merambah membidik masyarakat menengah kebawah dengan kemudahan akses internet yang kini telah sukses dengan program internet masuk desa membuat media online tak sulit lagi dapat di nikmati masyarakat dengan biaya yang terjangkau. Namun media cetak pun tak perlu khawatir dengan maraknya media online saat ini, masih banyak masyarakat indonesia yang lebih memilih media cetak dan televisi dibanding dengan media online, mungkin karena prasaranya yang terbatas dan kemampuan seseorang yang belum mampu untuk menerima media online sebagai media alternatif untuk berkomunikasi dan mengakses informasi. Memang terdapat data yang menuliskan bahwa media cetak turun aktifitasnya secara signifikan, yang semula berjumlah 5 juta exemplar kini menjadi 4 juta exemplar. Persaingan media massa yang terjadi saat ini bukanya media yang besar memiliki lahan dan ruang usaha yang besar mengalahkan media yang kecil dengan ruang usaha yang kecil, namun persaingan media massa saat ini adalah media massa yang cepat menyampaikan informasi kepada khalayah lah yang mendapat tempat dalam masyarakat dan mengalahkan media massa yang lambat dalam pemyampaian informasi, untuk itu kenapa media massa di tuntut untuk selalu aktual dalam mengupdate suatu berita. Melihat kondisi masyarakat indonesia saat ini, masyarakat yang telah dimanjakan oleh informasi yang berbentuk digitalitas serba cepat dan praktis menjadikan masyarakat indonesia sebagai masyarakat yang konsumtif terhadap peralatan digital yang mampu menyampaikan informasi dengan mengubah data teks menjadi data digital, mengubah siaran televisi dan radio menjadi wireless streaming, sehingga masyrakat memilih dapat memilih sendiri media manakah yang mampu memberi mereka informasi yang cepat dan aktual. Lantas bagaimana jika segala informasi dapat diakses dengan media digital elektronik bagaimana nasib media cetak seperti, koran, tabloid, majalah, apakah kelangsungan hidup media cetak ini akan terpuruk atau bahkan mati karena tak mampu bersaing dengan media digital elektronik. Kiranya pemikiran seperti itu perlu di telaah lebih dalam lagi, kita tahu sebelum ada media elektronik dan online media cetaklah yang sangat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi, begitu juga hingga kini, walaupun berkurang penerbitanya media cetak masih mampu berdiri di tengah-tengah masyarakat, tidak hanya masyrakat menengah kebawah saja namun seluruh lapisan masyarakat masih membutuhkan media cetak. Akan muncul nantinya suatu titik kejenuhan dimana masyarakat jenuh dengan media digital.

Sedikit mengutip dari sebuah tulisan di www.hidayatullah.com, dengan judul “Murdoch: Era Media Cetak akan Segera Berakhir“ (Raja media dan pemilik News Corp, Rupert Murdoch memprediksi “masa akhir” kejayaan media cetak, Koran akan segera mati). “Daripada membaca surat kabar cetak, saat ini orang lebih suka untuk mobile dan bisa mengakses berita suratkabar secara keseluruhan secara mobile. Kita pun bisa meng-update setiap satu atau dua jam sekali,” ujar Murdoch, seperti dikutip dari AFP, Jumat (29/5/2009). Dia juga menambahkan dengan surat kabar digital, seseorang akan langsung mendapatkan berita utama secara cepat dan bisa langsung diakses menggunakan Blackberry ataupun Palm sepanjang hari. “Saya rasa dua sampai tiga tahun ke depan pelaku industri surat kabar akan mulai diperkenalkan dengan tren ini. Serta butuh waktu 10-15 tahun ke depan untuk publik berganti haluan ke media online,” ungkapnya. Apa yang harus dilakukan koran-koran, kata Murdoch, adalah kebutuhan menyesuaikan diri dengan online. Situs pribadi (blog) milik para pembaca muda itu telah menjadi tempat untuk percakapan. “Warga digital tidak lagi berkirim surat kepada editor surat kabar. Ia memilih ber-online dan memulai blog. Artinya, kita harus menjadi tujuan akhir bagi para blogger ini,” lanjutnya. Memang apa yang dikatakan murdoch mungkin benar adanya, namun jika kita lihat lebih seksama disekeliling kita masih mudah kita mendapatkan media cetak seperti koran, majalah dan sejenisnya. Sebetulnya kebertahanan media cetak sendiri tergantung dengan sumber daya manusianya sendiri yang mengelola media tersebuh, masyarakat kini bukanlah masyarakat yang bersifat heterogen bukan lagi homogen, alangkah baiknya kandungan dalam informasi yang disampaikan lebih terspesifikasi lagi disesuaikan dengan segmen khalayak yang semakin khusus dan semakin terspesialisasi.

Media massa pun kini harus lebih kreatif, karena masa sekarang ini memungkinkan terciptanya masyarakat yang cerdar karena adanya media massa yang beragam, media massa dapat memberi kesempatan terhadap masyarakat yang kritis akan informasi yang disebut critizen journalism, alangkah baiknya media massa memberi kesempatan kepada masyarakat sebagai pembaca, pemirsa, dan pendengar untuk beropini baik itu dengan cara menulis berita ataupun mengirimpan surat pembaca sebagai opini public, sehingga menjadikan masyarakat ikut andil dalam penyampaian informasi pada khalayak dan meninggkatkan fungsi media massa sebagai media pembelajaran umum bagi masyarakat dan bagi rakyat.




Tinggalkan komentar anda tentang Peubahan Tren Media Massa jika anda suka dengan artikel yang kami suguhkan.

The federal grant is not a free lunch

The federal government does not include grants to individuals to ease their debts. And the people who receive federal grants to standards of accountability daunting. The federal grant is by no means "free money" or a "free lunch". But a federal subsidy may make good on an organization or community.

Meanwhile, the federal government sponsor a series of benefit programs for low-income families.

If you need a free lunch, the federal government can not help but give you give. The federal government will provide their children with free or reduced price lunch at school, but you will not get a grant for it. The federal government will provide food stamps, you what you need for your free lunch, but the feds did not give a grant for it. Despite much publicity and strong striking, President Obama, really want to pay your Diners Club or follow their dreams funding for cold fusion. It is, however, want to raise families in poverty and foster the development of new business. Advertisers do not have blatantly lied, but they avoid the details.

Federal grants to people

If you want to start a business in government spending, the Small Business Information Administration extends a grant for planning and "capacity building", but the money from SBA loans to businesses themselves. If you want to go to school, and government costs, receive help for 30% of their costs, and if you have qualifications and experience amazing out of work, you may be eligible for one of government public services or special research grants. If not, the federal government will pay for your schools with Stafford Loans. If you are a teacher and an innovative idea for the system, or reducing the dropout rate, the federal government is happy to send a donation ... provided that their school district and community partners will match the contributions from the Government.

The government awards thousands of scholarships every year, but none of them with "free money", and trained grantsmen federal witness, "often works more difficult to manage the grant which is working to manage their projects. "

Some research for you. The experts give the government can help you get the award you deserve to help you get out of debt quickly. You can find out if you qualify for a government subsidy for free!

Orang IDIOT!!!


Liad sob tingkah laku orang idiot di bawah ini.. bener - bener edan otaknya , kocak dan lucu sih , tapi sangat berbahaya dah sangat tidak dianjurkan untuk mencobanya. Tapi saya masih rada bingung isi otak orang yang melakukan aksi berbahaya ini ~_~. Aneh - aneh aja






Jangan coba ini di rumah kalo ga mau jadi orang idiot

sumber video : youtube.com